Senin, 05 April 2010

TUGAS EPIDEMIOLOGI K3 KRITIK JURNAL 2

Yogyakarta, 29 Januari 2010

TUGAS EPIDEMIOLOGI K3
KRITIK JURNAL

“Cross-Sectional Associations Between Trunk Muscle Composition,
Back Pain, and Physical Function in the Health, Aging and
Body Composition Study”

Penanggung Jawab Mata Ajaran DR.Robiana Modjo, SKM, Mkes




Nama Kelompok :

Dorin Mutoif
Leo Saputro
Roni Annahdi




DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
2010





Kritik Jurnal :

“Cross-Sectional Associations Between Trunk Muscle
Composition, Back Pain, and Physical Function in
the Health, Aging and Body Composition Study”



1. Masalah dan Hipotesis :

Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara komposisi otot dan fungsi fisik pada orang dewasa yang lebih tua dengan penurunan kapasitas fungsional pada pelemahan otot punggung bagian bawah dalam memperparah penyakit lowback paint. Hipotesis bahwa daerah otot leher bawah dan pelemahan (infiltrasi lemak yang lebih tinggi) yang terkait dengan penurunan kapasitas fungsional.

Kritik : bahwa penelitian tersebut hanya meneliti LBP pada usia tua yaitu umur 70-79. Padahal sekarang ini banyak faktor yang menyebabkan orang di usia muda banyak terserang penyakit yang berhubungan dengan penurunan kapasitas fungsional, pelemahan otot abdomen dan paraspinal yang menyebabkan sakit pada daerah pinggang dan low back pain karena pada usia tua, tulang tidak dapat berkembang lagi. Padahal sekarang ini banyak orang di usia yang lebih muda banyak yang mengalami penurunan kapasitas fungsional pada bagian tulang belakang, ini terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Ini terjadi kesenjangan antara teori dan fakta/kenyataan sebenarnya.

2. Jenis Desain : Cross Sectional

3. Populasi Target, Populasi Terjangkau dan Sampel :

Populasi Target : pada orang laki-laki dan perempuan dengan usia antara 70-79 tahun
Populasi Terjangkau : Daerah sekitar Pittsburgh, Pennsylvania, dan Memphis, Tennessee
Sampel : Laki- laki 739 dan wanita 788 pada usia 70-79 tahun

4. Cara Pemilihan Sampel : Probality sampling dengan metode Simple random sampling

5. Variabel Bebas : komposisi otot dan fungsi fisik pada orang tua

6. Variabel Tergantung ( Faktor Outcome ) dan Pengukurannya : Penurunan kapasitas fungsional pada pelemahan otot punggung bagian bawah dalam memperparah penyakit lowback paint

7. Cara Memasukkan Responden kedalam Kelompok dan Alur Penelitian : Responden yang dipilih adalah responden yang memiliki kriteria berusia 70 sampai 79 tahun selama periode maret 1997 sampai juli 1998, tidak mengalami kesulitan berjalan, mampu melakukan aktifitas rumah yang ringan, tidak mempunyai riwayat penyakit kanker, dan menetap serta tidak pindah dari area pemilihan untuk tiga tahun kedepan.

8. Hasil Utama Penelitian : Ada hubungan antara komposisi otot dan fungsi fisik pada orang tua dengan penurunan kapasitas fungsional pada pelemahan otot punggung bagian bawah dalam memperparah penyakit lowback paint.

9. Hubungan Kausal : beberapa Beberapa kriteria hubungan kausal dapat dijelaskan pada penelitian ini

a. Kecukupan sampel, untuk masalah sampel sudah mencukupi, karena di ambil sejumlah Laki- laki 739 dan wanita 788.

b. Asosiasi kuat: ditandai dengan nilai P yang kecil, α > 90% dan β≥80%,Kalo dari hasil penelitian sudah akurat, ini terbukti dari hasil penelitian dengan tingkat keakuratan sebesar 95 % dengan hasil p : 0,05 yang menunjukkan bahwa 95% orang yang di teliti positif mengalami pelemahan otot batang dan LBP akibat komposisi otot dan fungsi fisik pada orang tua.

c. Konsisten dengan penelitian sebelumnya.
Menurut kami sudah konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa memeriksa komposisi otot kaki, penelitian ini menunjukkan bahwa pelemahan otot, bukan kuantitas, adalah faktor yang paling penting untuk menjelaskan perbedaan dalam keduanya diamati dan melaporkan fungsi fisik. Kontribusi yang signifikan baru dari karya ini adalah temuan bahwa sifat-sifat otot batang mungkin bahkan lebih penting dari otot-otot paha untuk tugas-tugas yang biasanya dianggap lebih rendah fungsi ekstremitas. Rata-rata otot paha pelemahan menjelaskan sekitar 6% dari varians sebagai dibandingkan dengan 13% dijelaskan oleh pelemahan otot batang, yang menunjukkan bahwa jumlah lemak infiltrasi ke
otot batang mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam kapasitas fungsional daripada sebelumnya dihargai. Namun demikian, penting untuk
dicatat bahwa asosiasi yang paling kuat antara komposisi otot batang dan kinerja fisik dengan repeatedchair.
Kritik : Cuma dari sekian yang di ambil tidak memperhitungkan dan membandingkan usia antara orang yang berumur tua dengan orang yang berumur masih muda dan yang masih aktif bekerja. Selain itu penyebab dasar dari pelemahan otot-otot batang dan pelemahan otot punggung kurang di jelaskan secara lebih detail apa penyebab dan bagaimana cara menguranginya atau mencegah dari pelemahan tersebut.

10. Uji Statistik : Hasil. Analisis regresi linier disesuaikan dengan faktor-faktor demografi, tinggi, lemak tubuh, komposisi otot paha, status penyakit, dan nyeri punggung bawah (LBP) menemukan bahwa rata-rata otot punggung kawasan itu tidak terkait dengan unsur kapasitas fungsional (p.. 10), sedangkan pelemahan otot batang rata-rata adalah positif terkait dengan ABC Kesehatan Kinerja fisik Battery (p, ,05) dan kursi berdiri (p, .001). Peserta pelaporan keparahan LBP lebih tinggi selama tahun lalu pelemahan otot yang lebih rendah (p, ,001 untuk tren), tapi tidak ada perbedaan dalam area otot batang rata-rata menurut status LBP.

Kritik : Analisis yang di gunakan adalah regresi linear sudah tepat, Uji statistik yang digunakan sudah tepat sesuai skala dan desain yaitu dengan skala 95 %-99% dengan tingkat kesalahan 0,05, Kesimpulan ditarik secara logis dari hasil analisis yang menyatakan rata-rata otot punggung tidak terkait dengan unsur kapasitas fungsional, sedangkan pelemahan otot punggung rata-rata positif terkait dengan kinerja fisik, dan pelaporan keparahan LBP untuk pelemahan otot lebih rendah.

11. Kesimpulan : pelemahan otot punggung, bukan kuantitas, di hubungkan dengan berkurangnya kapasitas fungsi dan riwayat menderita LBP. Apakah komposisi otot sedikit dan aktifitas yang sedikit menyebabkan hilangnya kapasitas fungsi, mengarah LBP, atau memperparah LBP memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, Poltekkes DEPKES Yogyakarta Jurusan AKL/JKL/KESLING/kESEHATAN LINGKUNGAN Politeknik Kesehatan DEPKES Yogyakarta..

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Munggu, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, 54382

Tidak ada komentar: