Kemana Engkau Saudaraku
Ketika jet-jet tempur sang Zionis
Meluluh lantakkan bumi baitul maqdis
Ketika jiwa-jiwa yang lemah mulai berguguran
Perih, sesak menahan kepergiannya
Tetapi kuncup-kuncup bunga baru akan terus berkembang
Dengan semangat jiwa yang takkan pernah padam
Demi tegakknya ketentuan tuhan
Takkan secuilpun ” Tanah Perjanjian ” yang akan di berikan
Wahai saudaraku ........
Kemana engkau saudaraku .........
Di mana engkau saudaraku ...........
Tahukah engkau .............
Tidak pedulikah engkau ..........
Di mana hatimu saudaraku .............
Tidakkah tubuh kita satu
Bukankah hati kita satu
Kenapa engkau hanya diam
Apakah semua akan berubah
Tidak ............ tidak saudaraku
Kami butuh tindakan, bukan ucapan
Setetes darah sangat berarti bagi kami
Sebutir obat sangat kami nanti
Sepotong roti dapat menyambung hidup kami
Kutunggu engkau saudaraku
Kutitipkan sekeping hati
Untuk meneruskan perjjuangan kami
Bersama sebuah harapan suci
Sehinggan kuncup-kuncup akan bersemi kembali
Karena mata kami sudah tak kuat lagi
Menanti datangnya pagi
Bersama dengan rebahnya tubuh lemah ini
Di posting oleh : Dorin Mutoif, Alumni poltekkes depkes yogyakarta Jurusan kesehatan lingkungan / JKL / AKL / kesling / Sanitasi
departemen kesehatan dan keselamatan kerja, universitas indonesia
munggu, petanahan, kebumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar