Senin, 08 Juni 2009

TUGAS UAS TAKE HOME TOKSIKOLOGI INDUSTRI MENGENAI BAHAN KIMIA



TUGAS UAS TAKE HOME

TOKSIKOLOGI INDUSTRI MENGENAI BAHAN KIMIA


DISUSUN OLEH :

DORIN MUTOIF 0806384084


DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KESEHEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2009



NAMA PRODUK : NALCO 356


NAMA KIMIA CAS NO % (w/w)


Sikloheksilamin 108-91-8 10.0 - 30.0


Keberadaaan di Lingkungan/alam :


MOBILITAS DAN POTENSI AKUMULASI-HAYATI


Nasib-dalam-lingkungan diperkirakan dengan menggunakan model fugasitas tingkat III yang tercantum dalam EPI (estimation program interface) Suite TM, yang disediakan oleh US EPA. Model ini memperkirakan kondisi tunak antara masukan dan keluaran total. Model tingkat III tidak memerlukan keseimbangan antara media yang telah ditetapkan. Informasi yang diberikan dimaksudkan untuk memberi pengguna sebuah taksiran umum tentang nasib produk ini dalam lingkungan, sesuai dengan kondisi yang ditetapkan pada model. Jika dibebaskan ke dalam lingkungan, bahan ini diperkirakan menyebar ke udara, air, dan tanah/sedimen dalam persentase taksiran masing-masing; <5% 30 - 50% 50 - 70% Bagian di dalam air diperkirakan larut atau menyebar.

Preparat atau bahan ini tidak diperkirakan mengalami akumulasi-hayati.


Keberadaan Di tempat kerja dan pemanfaatannya adalah sebagai PENGHAMBAT KOROSI

Sifat Fisik dan Kimia :


WUJUD FISIK Cair

TAMPILAN Jernih Kuning muda Hijau muda

BAU Amin

Titik Nyala 57 °C PMCC

GRAVITASI SPESIFIK 0.985 @ 15.6 °C

KELARUTAN DALAM AIR Lengkap

pH ( 100% ) 12

VISKOSITAS 5.1 cPs @ 25 °C

TITIK BEKU -8.2 °C

TEKANAN UAP 0.06 kPa @ 37.8 °C

KANDUNGAN VOC 35.4 %

Catatan: Sifat-sifat fisika ini adalah nilai tipikal untuk produk ini dan dapat berubah.


Efek Kesehatan :


BAHAYA KESEHATAN BAGI MANUSIA - AKUT


KENA MATA

Korosif. Akan menyebabkan luka bakar pada mata dan kerusakan permanen pada jaringan. Pendedahan pada uap berkonsentrasi rendah dapat mengakibatkan penglihatan berkabut atau kabur, benda tampak kebiruan dan tampak ada halo di sekeliling cahaya. Gejala ini bersifat sementara.


KENA KULIT

Dapat menyebabkan iritasi parah atau kerusakan jaringan, tergantung pada lamanya pendedahan dan jenis pertolongan pertama yang diberikan. Berbahaya jika terserap melalui kulit.


TERMAKAN

Bukan rute pendedahan yang mungkin. Berbahaya jika tertelan. Korosif, menyebabkan luka bakar pada saluran pencernaan. Mual, muntah dan sakit perut dapat terjadi. Dalam kasus parah, dapat terjadi muntah darah. Dapat menimbulkan efek dan/atau kerusakan pada hati dan ginjal.

TERHIRUP

Mengiritasi, dalam konsentrasi tinggi, pada mata, hidung, tenggorokan dan paru. Uap dapat berbau kuat menyengat yang dapat menimbulkan tanggapan indera, termasuk sakit kepala, mual dan muntah.

BAHAYA KESEHATAN BAGI MANUSIA - KRONIS

Diperkirakan tak ada efek merugikan selain yang disebutkan di atas.

BAHAYA FISIKA DAN KIMIAWI

Mudah-menyala.


PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


KENA MATA

TINDAKAN SEGERA SANGATLAH PENTING JIKA TERKENA. Segera bilas mata dengan air sedikitnya 15 menit sambil kelopak mata dibuka lebar. Jika hanya satu mata yang kena, jangan sampai mencemari mata yang satunya lagi dengan air bilasan. Jangan ditunda-tunda, segera dapatkan bantuan medis.


KENA KULIT

TINDAKAN SEGERA SANGATLAH PENTING JIKA TERKENA. Jika terciprat banyak, bilas tubuh di bawah pancuran. Jika terjadi luka-bakar parah dan daerah kulit rusak berat, tutup daerah yang terbakar dengan bahan tidak berbulu yang bersih dan kering dan dapatkan bantuan medis. Segera dapatkan bantuan medis. Pakaian, sepatu, dan barang dari kulit yang tercemar harus dibuang atau dibersihkan sebelum dipakai kembali.


TERMAKAN

Segera dapatkan bantuan medis. JANGAN MEMAKSAKAN MUNTAH. Jika sadar, basuh mulut dan berikan air untuk diminum.


TERHIRUP

Dapatkan bantuan medis. Pindahkan ke tempat berudara segar, tangani menurut gejala.

PERHATIAN UNTUK DOKTER

Kemungkinan rusaknya selaput lendir mungkin merupakan kontraindikasi bagi penggunaan penguras lambung. Berdasarkan reaksi pasien secara perorangan, penilaian dokter harus digunakan untuk mengendalikan gejala dan kondisi klinis.


Pemantauan :

INFORMASI TOKSIKOLOGIS / BIOMONITORING

DATA TOKSISITAS AKUT :

Hasil berikut ini untuk produk dan juga hasil pada komponen berbahaya.

TOKSISITAS ORAL AKUT:

Spesies

LD50

Bahan yang diuji

Tikus

779 mg/kg

Produk

TOKSISITAS KULIT AKUT:

Spesies

LD50

Bahan yang diuji

Rabbit

2,055 mg/kg

Produk

TOKSISITAS PENGHIRUPAN AKUT:

Spesies

LC50

Bahan yang diuji

Tikus

> 12,000 mg/l (8 hrs)

Morfolina

IRITASI KULIT PRIMER:

Draize Score

Bahan yang diuji

8.0 / 8.0

Produk

Peringkat: Amat sangat mengiritasi (Korosif)

IRITASI MATA PRIMER:

Draize Score

Bahan yang diuji

110 / 110.0

Produk

Peringkat: Amat sangat mengiritasi (Korosif)

SENSITISASI :

Produk ini diperkirakan bukan merupakan bahan penyensitif.

SIFAT KARSINOGENIK :

Bahan-bahan dalam produk ini tak ada yang dicantumkan sebagai karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), National Toxicology Program (NTP) ataupun American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH).

SIFAT MUTAGENIK :

Uji sifat mutagenik morfolina memberikan hasil berikut ini: Bioesai sifat mutagenik (Ames) bakteri ternyata negatif; transformasi pertukaran kromatid saudara ternyata positif; limfoma mencit ternyata positif lemah dan perbaikan hepatosit/DNA tikus ternyata negatif. Baterai uji sifat mutagenik sikloheksilamin ternyata tak bisa disimpulkan. Pada uji jangka-pendek, sikloheksilamin menyebabkan mutasi pada sel darah putih manusia.


Lingkungan :

EFEK EKOTOKSIKOLOGIS :

Hasil berikut ini untuk produk.

Hasil Akut pada Ikan :

Spesies

Pendedahan

LC50

Bahan yang diuji:

Ikan Rainbow Trout

96 jam

130 mg/L

Produk

Ikan Fathead Minnow

96 jam

75 mg/L

Produk

Ikan Rainbow Trout

96 jam

130 mg/L

Produk yang sama

Hasil Akut pada Invertebrata :

Spesies

Pendedahan

LC50

Bahan yang diuji:

Daphnia magna

48 jam

190 mg/L

Produk yang sama

KEGIGIHAN DAN PENGURAIAN

Permintaan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD): 573,000 mg/L

Permintaan Oksigen Biologis (Biological Oxygen Demand, BOD): 1,000 mg/L

Bagian organik preparat ini diperkirakan segera mengalami penguraian-hayati.

MOBILITAS DAN POTENSI AKUMULASI-HAYATI

Nasib-dalam-lingkungan diperkirakan dengan menggunakan model fugasitas tingkat III yang tercantum dalam EPI (estimation program interface) Suite TM, yang disediakan oleh US EPA. Model ini memperkirakan kondisi tunak antara masukan dan keluaran total. Model tingkat III tidak memerlukan keseimbangan antara media yang telah ditetapkan. Informasi yang diberikan dimaksudkan untuk memberi pengguna sebuah taksiran umum tentang nasib produk ini dalam lingkungan, sesuai dengan kondisi yang ditetapkan pada model. Jika dibebaskan ke dalam lingkungan, bahan ini diperkirakan menyebar ke udara, air, dan tanah/sedimen dalam persentase taksiran masing-masing; <5% 30 - 50% 50 - 70% Bagian di dalam air diperkirakan larut atau menyebar.

Preparat atau bahan ini tidak diperkirakan mengalami akumulasi-hayati.


PENGENDALIAN /PERLINDUNGAN PRIBADI

BATAS PENDEDAHAN DI TEMPAT KERJA

Panduan pendedahan belum disusun untuk produk ini. Batas pendedahan untuk bahan ini ditunjukkan di bawah ini.

BATAS PENDEDAHAN DI TEMPAT KERJA TWA TWA STEL STEL

(ppm) (mg/m3) (ppm) (mg/m3)

ACGIH/TLV

SIKLOHEKSILAMIN 10 41

* Catatan tentang kulit menjelaskan potensi kontribusi yang signifikan akibat pendedahan menyeluruh melalui rute kulit, termasuk selaput lendir dan mata.

TINDAKAN PEMANTAUAN

Sedikit udara disedot melalui penyerap atau penghalang untuk menjerat bahan yang kemudian dapat didesorbsi atau dibuang dan dianalisis seperti yang dirujuk di bawah ini:

Bahan

Metode

Analisis

Penyerap

SIKLOHEKSILAMIN

US NIOSH: 2010

Kromatografi gas

Jelly Silika

MORFOLINA

US OSHA: CIM

Kromatografi gas

Jelly Silika


TINDAKAN REKAYASA

Gunakan sistem dosing tertutup. Penggunaan ventilasi lokal gas-buang disarankan untuk mengendalikan emisi dekat sumber. Sampel laboratorium harus ditangani di kamar asap (fumehood). Sediakan ventilasi mekanis pada ruang yang terkurung.


PERLINDUNGAN PRIBADI

NASIHAT UMUM


Penggunaan dan pilihan perlengkapan pelindung pribadi berkaitan dengan bahaya produk, tempat kerja dan cara penanganan produk . Pada umumnya, sebagai perlindungan minimum kami menyarankan penggunaan kacamata keselamatan berpenutup-samping dan pakaian kerja yang melindungi lengan, kaki dan tubuh. Di samping itu juga dengan orang yang memasuki kawasan tempat produk ini sedang ditangani.


PERLINDUNGAN SALURAN PERNAFASAN

Harus digunakan respirator yang sesuai jika batas pendedahan di tempat kerja mungkin terlampaui. Udara yang dipenuhi bahan kimia akan terganti ketika mengisi-ulang tangki cadangan. Jika harus tetap berada di dekat wadah pada saat-saat demikian dan daerah itu berventilasi buruk, harus dipakai respirator yang sesuai. Kartrid uap organik dengan prafilter debu/kabut atau pasokan udara boleh digunakan. Dalam peristiwa darurat atau adanya rencana memasuki konsentrasi yang tak diketahui, harus digunakan SCBA bertekanan positif yang menutupi seluruh wajah Jika perlindungan saluran pernafasan diperlukan, mulailah program lengkap perlindungan saluran pernafasan, termasuk pemilihan, uji kelayakan, pelatihan, pemeliharaan dan pemeriksaan.


PERLINDUNGAN TANGAN

Sarung tangan butil. Kebanyakan bahan sarung tangan kurang tahan bahan kimia. Ganti sarung tangan secara berkala.


PERLINDUNGAN KULIT

Pakai celemek tahan bahan kimia, kacamata-pelindung percikan bahan kimia, celemek dan sepatu bot kedap air. Disarankan pakaian-menyeluruh yang lebih tahan jika mungkin terjadi pendedahan menyeluruh.


PERLINDUNGAN MATA

Pakai pelindung wajah dengan kacamata-pelindung percikan bahan kimia.


SARAN KEBERSIHAN

Terapkan kebiasaan kerja yang baik dan kebersihan pribadi agar tidak terdedah. Harus ada pancuran pencuci mata. Harus ada pancuran penyelamat. Jika pakaian tercemar, lepaskan pakaian dan cuci bersih daerah yang tercemar. Cuci pakaian yang tercemar sebelum dipakai lagi.


Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, Poltekkes Depkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan lingkungan Occupational Health and Safety, University of Indonesia Munggu, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah